Tuesday, January 25, 2011

Passion of Poison

(letter for my friends)
Dahulu saya telah teracuni oleh sebuah hubungan persahabatan yang mungkin masih ecek-ecek orang bilang, tapi persahabatan itu sudah menjadi bagian dari jiwa saya dan saya menyadari itu. Sangat terkesan norak memang ketika mengingat-ingatnya, tapi itu sebuah catatan nyata yang tidak mau saya sangkal begitu saja.

Saya pun pernah menuangkan cerita ini pada sebuah puisi amatir tentang persahabatan saya itu dan kini saya pun belum bosan untuk membaginya dengan menjudulinya racun dijiwa saya. Siapa yang tidak mengetahui apa itu racun??, semua orang bahkan paham walau hanya selintas saja, karena sangat pasti setiap orang mengetahui bahwa racun adalah zat yang berbahaya dan mudah menyebar didalam tubuh dan dengan seketika kita meninggalkan raga kitaa. Tapi menurut saya tidak selamanya racun itu berkonotasi membuat kitaa meninggalkan raga kita, saya memiliki racun didalam pikiran saya yang mana malah membawa sesuatu masuk dan merasuk ke jiwa saya. Racun persahabatan.

Bermimpi, Bangun dan Lari !!

Temanku... hari ini aku menantikan kehadiran dirimu. Namun pintu kamarmu tetap tertutup, pintu kamarmu belum dibuka. Engkau seakan tak ingin membiarkan dirimu dilihat orang lain, engkau tak ingin wajahmu yang mendung diketahui orang. Tapi temanku, seorang bijak pernah berkata; "Kadang aku harus keluar meninggalkan rumahku untuk menempuh suatu perjalanan panjang. Karena saya tahu bahwa dengan berbuat demikian sebagian masyalahku akan menjadi hilang."

Karena itu temanku, ketika engkau menemukan bahwa dirimu telah dipenuhi oleh berbagai bentuk ketakutan dan kecemasan, ketahuilah bahwa saat itu anda hendaknya ke luar rumah, menutup pintunya dan memulai suatu perjalanan. Dakilah bukit di samping rumahmu, berjalanlah di taman yang biasa kau kunjungi. Keluarlah dari kamarmu!!