Salam semua, sudah lama juga gak nulis lagi di blog ini, so hmm whats new! let me see, ahaa “Mengimani”
Ok saya mulai saja langsung ke pointnya, banyak dari kita pasti
memiliki pandangan dan definisi “Iman” yg berbeda2, saya yakin kalau
semua itu berasal dari sebuah pengetahuan yg baik, i hope
Tanpa bermaksud mengatakan persepsi, pengertian atau definisi saya
lebih baik dari orang lain saya ingin membagi cerita ini, well blum
tentu saya benar dan saya juga bukan ahlinya, ini hanya tulisan seorang
yg pernah menjalani dan masih mencari “sesuatu”..
Kali ini saya ingin menuliskan pandangan saya akan “Iman” dilihat dari kacamata hitam saya hehe..
Banyak dan sering sekali saya membaca beberapa pertanyaan dari orang
kepada saya tentang bagaimana mereka mengalami hal yg tidak menyenangkan
saat mereka pada dasarnya berusaha untuk melakukan hal2 yg baik atau
dalam pengertian lain tidak ada maksud jahat dalam kata2 atau tindakan
mereka.
Beberapa hal2 yg tidak menyenangkan itu seperti kekecewaan karena
tidak diijinkan, sedih karena penolakan atau kegagalan, merasa lemah
saat usaha2 mereka yg mereka lakukan sepertinya tidak membuahkan hasil
yg ada malahan kegagalan, ketakutan pun timbul dan perasaan tidak
percaya diri dan kehilangan keyakinan dalam hidup sekejap mata mengambil
semua impian mereka..
Saya pernah mengalami begitu banyak hal2 yg seperti itu, mulai dari
penolakan, hinaan, cacian, omongan jelek tentang saya di belakang,
sampai usaha2 untuk membuat saya menyerah, dan itu tidak saya alami
dalam waktu yg singkat, dari kecil saya sudah mengalaminya..
Saya pernah bertanya pada beberapa orang yg cukup memiliki banyak
pengetahuan dan mengerti karena pernah menjalani bahwa apakah hal
seperti itu tidak ada obat atau jalan keluarnya, mereka menjawab saya
dgn jawaban yg hampir semirip atau senada yaitu ” imanmu akan
membebaskan dan membantumu menemukan hidup yg lebih berarti”
Mendengar itu saya langsung berfikir berhari2 dan sempat bertanya
pada beberapa orang apa sih itu “iman” , ada yg bilang itu adalah
keyakinan, ada yg bilang hidup dalam Tuhan, ada yg bilang iklas, ada yg
bilang kunci dari keberhasilan dll..
Saya menganggap semua itu jawaban yg positif dan saya menghargai
pengetahuan yg saya dapat dari mereka, tapi saya masih penasaran, kalau
memang banyak yg tahu tentang “iman” dan mengerti bahwa iman akan
membuat menjadi lebih baik, kenapa gak semua orang bertambah baik,
malahan ada yg bertambah buruk?
Saya akhirnya menengok jauh ke masa lalu dan diri saya, bagaimana sih
saya menjalaninya dulu saat semua begitu tidak menyenangkan dan tidak
ada satupun doaku yg terjawab olehNYA..
Saya tidak pernah berfikir sama sekali bahwa nanti saya akan jadi
pebasket kemudian akan muncul di tv lalu menjadi BrandAmbasador produk2
yg memakai saya dan menggeluti bidang2 lainnya, yg ada difikiran saya
dulu “bagaimana caranya saya supaya besok bisa makan”
Kalau ditanya cita2, wah jujur saya kepengennya jadi dokter dulu,
banyak sekali hal demi hal, impian demi impian , doa demi doa yg saya
kerjakan dgn sungguh2 tidak membuahkan hasil, yg ada dulu malahan
penghinaan, penolakan, dikecewakan, ketakutan dll..
Tapi ada satu hal yg selalu saya ingat saat saya kecil yg sering diingatkan mama saya ” Selama itu baik maka itu Baik”
Maksudnya selama saya melakukan hal2 yg baik maka jgn lah takut akan
hidupmu krn saya akan sepenuhnya berada dijalan yg tepat, awalnya saya
kurang mengerti, malahan saya jadi tambah bingung, gimana caranya kita
mau melakukan yg baik, kalau kita selalu dikecewakan selalu gagal, blum
apa2 sudah di anggap kita ingin merusak, malah seringnya perbuatan baik
kita tidak dianggap dan dibalas dgn hal2 yg menyakitkan..
Seiring dengan waktu proccess yg saya jalani menjadi bertambah berat
dan berat, bahkan kegagalan, frustasi, tangisan dalam kesendirian sering
sekali menghancurkan semangat saya, ternyata saya baru paham bahwa
“iman” yg selama ini saya cari sebenarnya ada tepat di situasi itu, anda
menangkap maksud saya?
Di dunia ini ada yg namanya Tuhan dan Tuhan mengajarkan kita yg benar
dan selalu benar, bahkan disetiap agama memberikan begitu banyak kunci
dan pengetahuan untuk bisa mencapai hidup yg lebih baik atau orang
sering menyebutnya dgn nama “Sukses”
Saat itu saya coba mengubah pola pikir saya yg selama itu selalu
berkeluh kesah, complain, kecewa pada Tuhan, menyalahkan ini itu dll,
saya berfikir mungkin kalau “dgn mengubahnya maka saya akan menemukan
hasil yg berbeda”
Ternyata Benar, saya tidak bisa mengontrol kekecewaan karena berasal
dari impact luar (sebagaimanapun kita berusaha menyenangkan orang pasti
ada yg tersakiti), saya tidak bisa mengontrol kesedihan saya karena saya
hanya manusia, saya tidak bisa menolak kegagalan krn memang begitulah
kenyataan yg ada didunia, kita tidak bisa lari dari semua itu, yg bisa
kita lakukan adalah “Bagaimana kita akan hidup dan tetap mengejar
kebahagiaan kita saat semuanya tidak terjadi sesuai yg kita inginkan”
Sejak saat itu, saya mulai melakukan yg baik sesuai ajaranNYA,
walaupun tidak saya pungkiri saya tetap melakukan kesalahan dan
menyakiti orang lain walaupun saya tidak memiliki niat melakukannya,
tapi niatan awal saya yg hanya ingin melakukan dan membalas kebaikan
saya jalankan dgn “konsisten”, salah satu contohnya saat saya mengalami
kegagalan saya akan berkata pada ego saya yg sedang sedih ” iya saya
sedih krn saya gagal sekarang tapi besok saya akan berhasil”
Kenapa saya melakukan itu? krn saya ingin saya tidak membohongi diri
saya dan coba untuk menghormati ego saya yg menjadi bagian penting dalam
hidup saya supaya saya tidak hidup dalam kebohongan, saya melakukannya
dgn konsisten dan tanpa lelah hingga akhirnya saya menemukan kebahagiaan
pertama saya
Saya sadar betul saya adalah manusia, saya memiliki ego, saya
memiliki kesedihan, ketakutan dan hal2 negatif lainnya, tapi bukan
berarti mereka adalah musuh saya, rasa2 negatif itu adalah bagian dari
diri saya yg harus saya rubah kedalam bentuk positif dgn cara
menghormatinya, makanya saya menggunakan kata Sekarang, yup mungkin hari ini saya sedih, gagal atau kecewa tapi besok saya akan melakukan lagi hal2 yg menurut ajaranNYA itu baik..
Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun saya bertekun
disitu hasilnya kegagalan, kesedihan, ketakutan, kekecewaan banyak yg
sudah saya tumbangkan, banyak yg bertanya dan memberi saya nasehat
kepada saya, hei apa kamu tidak lelah melakukan semua kebaikan itu
padahal kamu mengalami begitu banyak kekecewaan, kesedihan dan
kegagalan, saya bilang ” Hanya itu yg saya tahu, saya tidak berfokus
pada kegagalan, kecewa, sedih dll”
Saya hanya berfokus pada apa yg benar dan saya bersyukur hanya pada
apa yg benar, maksudnya apapun itu besar atau kecilnya kebaikan yg saya
dapatkan dlm hidup saya itu yg saya syukuri, contohnya banyak yg
memiliki mimpi dan tujuan tapi mereka lupa berfokus pada hal2 baik dlm
hidupnya seperti kesehatan, masih punya teman yg mau mendengarkan dan
sayang sama dia walaupun cuman satu, atap untuk berteduh dll
Banyak yg mengejar mimpi, tapi pertanyaan saya bagaimana kalau mimpi
itu tidak terjadi? “Tuhan memberikan apa yg kita perlukan” yes kutipan
ini yg menjadi fokus saya sepanjang hidup saya, yg saya tau adalah
apapun itu yg diberikanNYA kepada saya, saya akan menjalaninya dgn
sepenuh hati, walaupun hati saya sedih, kehilangan, takut, kecewa dll,
saya akan tetap melakukan yg menjadi bagian saya, “mengerjakan hanya yg
baik sesuai ajaraNYA”
Setelah bertahun2 akhirnya saya sadar itulah “iman” yg tumbuh dalam diri saya yg memberikan saya “Hati yg berkecukupan”
“Iman” buat saya adalah menjalani apapun hal negatif yg saya dapat di
dunia ini, saya akan selalu melakukan yg benar yg menjadi bagian saya,
saya tidak akan lari atau membohongi diri saya, saya akan menghadapi
kemanusiaan saya, menghormati ego saya, dan menjalankan yg benar sesuai
ajaranNYA..
kenapa “Iman” akhirnya menghantarkan saya pada hati yg berkecukupan?
karena saya berdamai dgn kemanusiaan saya dan sadar betul pada akhirnya
semua harta, popularitas, nama besar dan apapun itu yg dikejar orang
tidak akan pernah cukup apabila tidak memiliki “Hati yg berkecukupan”
Maaf kalau kesannya saya menggurui, saya tidak bermaksud begitu,
tulisan ini hanya persepsi dari apa yg saya jalani, seperti yg selalu
saya bilang pada banyak orang ” Anda boleh yakin anda benar, tapi kalau
anda belum menjalaninya anda belum tentu benar”
Saya akan mengimani “iman” saya sampai mati, memberinya makan
pengetahuan yg baik sesuai ajaraNYA dan hidup dengannya saat impian itu
tidak menjadi nyata..
From : http://dennysumargo.blogdetik.com/2011/07/11/let-me-introduce-you-iman/
i like post!!!
ReplyDelete:)
like this :)
ReplyDeletehttp://coklatmusic.blogspot.com/