Sunday, September 2, 2012

Pemandangan hanya Ada Di Puncak

Bagi anda yang memiliki hobi traveling tentu tujuan anda ialah mencari dan melihat pemandangan-pemandangan yang baru dan menarik di daerah baru. Anda akan mengeluarkan banyak uang untuk melakukan perjalanan yang jauh sekalipun tapi itu tidak menghalangi niat anda untuk menuntaskan hasrat anda mencari suasana baru. Harga, jarak, waktu, cuaca yang berbeda tiap tempat bahkan beberapa hal akan anda korbankan demi mendapatkan pemandangan yang sudah anda idam-idamkan.
Tapi tahukah anda bahwa pemandangan yang sesungguhnya hanya ada di "puncak". Anda pasti pernah melihat seorang atlet pemanjat tebing, bukankah sangat sulit menyinkronisasikan gerak tangan dan kaki untuk mencapai puncak. Bahkan perlu banyak keringat untuk mencapai puncak, perlu banyak trik untuk mengapai topangan dan pijakan yang kokoh. Tapi itupun tidak berarti ketika sampai puncak dengan waktu tercepat mengalahkan para lawan disebelahnya.

Puncak, lokasi itupun yang sering dituju oleh para wisatawan domestik di Indonesia asal Jakarta dan sekitarnya ketika libur tiba. Entah apa yang menjadi magnet disana tapi yang saya tahu ada sebuah suasana yang menyejukkan disana yang tidak didapatkan di Kota Megapolitan Jakarta. Kemurnian udara ada disana dan hijaunya pemandangan pun masih ditemukan disana. Tapi untuk mencapai titik puncak itu akan sebentar ketika hanya sendiri saja, namun tak hanya anda yang menginginkan suasana murni itu, banyak orang berbondong-bondong diwaktu bersamaan menuju puncak yang akhirnya membuat jalan menuju puncak akan padat dan menjadi tantangan bagi kesabaran anda.



Analogi puncak yang lainnya dapat kita saksikan nanti di film 5cm yang berasal dari novel laris karya Donny Dhirgantoro, ketika para pemain harus menuju puncak Gunung Rinjani tanpa alat bantu. Mereka (pemain) malakukan pendakian secara natural hanya untuk mendapatkan kualitas film yang tinggi. Bayangkan saja, tentu jika para pemain mementingkan ego sebagai seorang artis yang dibayar mereka dapat memilih menggunakan alat bantu untuk menuju puncak Gunung Semeru, tapi mereka mengenyampingkan ego mereka karena mereka juga ingin menjadi bagian dari film berkualitas yang akan tayang di 12 Desember 2012 mendatang. Saya yang sebagai pengemar dari novel 5cm yakin film ini tak akan membuat saya kecewa. 

Seperti itulah hidup kita, bagai sebuah pendakian gunung yang entah seberapa tingginya, mungkin kini kita merasa berada disebuah puncak tapi esok kita akan menemukan tanjakan yang harus kita daki tiap jengkalnya dengan sebuah perjuangan lagi. Terkadang dipendakian kita akan berhenti dan berpikir untuk menyudahi pendakian karena tanjakan yang tak ada habisnya, ya kita kecewa akan pendakian ini yang tak berujung, kerap kita terbodohi dengan persepi kita akan sebuah puncak imajinasi yang ternyata hanya sebuah spot untuk beristirahat. Tapi tanpa kita sadari kekecewaan tersebut sering menutup hati kita hingga kita tidak dapat melihat dan merasakan keseruan dari sebuah pendakian. 

Kekecewaan itupun membuat diri kita bersungut dengan keadaan yang tidak kita harapkan tersebut, kita mulai iri dengan orang-orang yang malah mendapatkan apa yang kita inginkan, kita mulai letih dan mulai memutuskan untuk menghentikan langkah pendakian. Mental kita mulai lemah semua kesepakatan pada resiko yang terprediksi dan tidak mulai kita abaikan, yang ada hanya menyudahi semua kesakitan yang kita dapat. Tiap tumit mulai mengalami kram, betis akan menjadi berat sehingga kita tak sanggup melangkah. Tapi semua itu hanya sebuah mindset, mindset untuk mengakhiri sebuah pendakian. Kita mengerti tiap pikiran kita salah karena kita masih tergiur dengan pemandangan dipuncak nanti, tapi kita tidak bisa kembali bekerja sama dengannya kita hanya memikirkan sebuah kompromi dengan penghentian akhir yang malah bukan dipuncak.

Keadaan diatas tentu sering terjadi dikehidupan kita, sebuah proses pendakian gunung tanpa puncak dimana penuh dengan keluh dan harapan, dua siratan yang selalu ada dipikiran kita. Tanpa disadari disaat kita mulai merasa tegoda oleh perhentian, lelah dengan kekuatan dan memilih sebuah kelemahan maka disaat itulah Tuhan bekerja, mengajarkan kita untuk belajar dari keadaan, belajar tentang sebuah komunikasi, belajar berani untuk kembali kejalur, belajar berbaur dengan lingkungan, belajar memandang positif, belajar tegar akan tekanan keadaan, belajar banyak hal terhadap keadaan yang membuat kita tak lagi berhenti karena sebuah kecewa dengan keadaan yang tak kita harapkan dan terpenting Tuhan mengajarkan kita untuk mengerti arti dari sebuah integritas, membayar harga atas apa yang telah kita pilih. Namun tentu tak mudah untuk kita bertahan melawan kekecewaan dan keakuan diri, karena setan apapun yang ada disekeliling kita tak menyukai kedamaian dihati kita sehingga dia akan terus menjegal kaki kita, menarik kaki kita, menambah beban bawaan dipendakian kita. Secara kedagingan pun kita tak bertahan akan lelah karena buah yang kita tuju belum terpetik, yaitu pemandangan kita. Kita akan terus mendapatkan luka, besetan dan terkilir karena jatuh. Adalah wajar kalau kita jatuh, tapi adalah sebuah kewajiban bagi kita untuk bangkit dan bersyukur. Karena dengan beryukur kita menemukan pemandangan kita, karena dipendakian itu tak ada puncak yang sesungguhnya, hanya ada base pemberhentian untuk beristirahat dan menikmati dasar dari pendakian yang telah kita lewati.

Walau tak ada puncak yang nyata tapi ada sebuah pemandangan yang sangat indah dan bernilai yaitu apa yang kita miliki dan dapatkan kita terima dengan sebuah ucapan syukur. Karena apa yang kita dapatkan dengan kerja keras dipendakian yang tak kita harapkan akan menjadi sesuatu yang mencengangkan dan membayar. Dan karena apa yang kita miliki ada sebuah anugerah (gratia) yang akan menjadi ucapan syukur (gratitude).

1 comment:

  1. sip.. keep up the good work.. nice info.makasih..
    Salam Satu Hati. Ikuti Blog Writing Contest. Ceritakan pengalamanmu menggunakan Honda, Hadiah Menarik menunggu anda. Info lengkap klik:

    http://www.satuhatikaltim.com/berita-2506-kontes-blog-berhadiah-writing-contest.html

    ReplyDelete

Silahkan Berkomentar.
Mari kita bertukar Link.
Kunjungi http://5setia.blogspot.com/2007/07/temen-kuw.html untuk LINK EXCHANGE