Pagiku selalu ricuh, dimulai saat aku membuka mata sampai saat kukayuh kaki untuk mengejar
waktu yang membelenggu. Selalu saja bermandi peluh saat aku tiba dikantorku. Tak berhenti disitu aku telah ditunggu dengan tumpukan lembaran yang tak peduli walau mataku telah sayu. Kalau aku meninggalkannya aku bakal tertuduh. Lelah selalu menyapa tapi
percuma aku tak boleh mengeluh. Jika pun bisa kepada siapa?. Tak mampu aku mengadu karena kini aku sendiri
tapi bukan untuk menyepi. Yang mampu kulakukan sekarang hanya memendam rindu, menunggu hingga sampai
waktunya tiba aku pasti berkata aku ingin pulang menendang semua penat demi
dekap hangat seorang IBU.
*untuk kamu yang menunda rindu karena berjuang dinegeri rantau*
*untuk kamu yang menunda rindu karena berjuang dinegeri rantau*
No comments:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar.
Mari kita bertukar Link.
Kunjungi http://5setia.blogspot.com/2007/07/temen-kuw.html untuk LINK EXCHANGE