Friday, August 22, 2008

PUTERI INDONESIA / JAKARTA

Ucapan Selamat tentunya harus saya ucapkan pada Zivanna Letisha Siregar karena berhasil mendepak 37 finalis lainnya dalam ajang pemilihan Puteri Indonesia 2008 kemarin. Tapi ada 1 hal yang saya sayangkan dari dulu pada perwakilan peserta dalam ajang kecantikan pertama di Indonesia yang mengirim pemenangnya ke ajang Internasional ini. Tapi sayangnya ajang kecantikan ini sepertinya menganak emaskan DKI, hal ini terlihar dari banyaknya finalis dari kota tersebut. Saya tidak hafal betul namun seingat saya dulu finalis asal DKI hanya ada 3 orang tetapi sekarang bertambah 2 kali lipat menjadi 6 orang. Jika diperhatikan, begitu besar kans DKI dalam memenangkan ajang ini padahal ini kontes se-Indonesia yang diadakan Yayasan Puteri Indonesia, bukan Yayasan Puteri Jakarta. Dari 37 ada 6 orang dari daerah yang sama. Dan dari 10 orang yang masuk 10 besar ada 4 oarang dari daerah yang sama. Menurut saya ini bukan pembuktian kalau wakil DKI memiliki kemampuan yang lebih,, tetapi kelebiahn finalis. Dari awalnya saja mereka sudah mendominasi, sungguh tidak adil. padahal mereka dari 1 daerah, mengapa daerah lain tidak ada embel" 1,2,3,4,5&6. Mengapa tidak ada KALTIM 4, JATIM 2, BABEL 6, dan lainnya.

Ini menjadi pertanyaan saya penerimaan finalis dilihat/dinilai dari segi apa sampai" Jakarta memiliki 6 orang wakil. Apakah karena Ibukota???.. bulsit kalau dijawab iya, atau dengan alasan wakil Jakarta memiliki kelebihan. Apanya yang lebih?? contoh saja Nadine dan Agni mereka asal dari DKI tapi tidak menghasilkan apa-apa, berbeda dengan Artika yang berasal dari BABEL, dia bisa masuk 15 besar MISS UNIVERSE dan bahkan saya rasa dia adalah PUTERI yang paling berwawasan, berbobot, dan berisi setiap kata-katanya, juga berkepedulian tinggi.
Berbeda dengan MISS INDONESIA yang selalu ditayangkan di RCTI PPI terus memasukkan DKI lebih dari 1 wakil tanpa ada sebuah alasan. Tapi kalau beralasan karena termasuk daerah istimewa,, ada 4 daerah lain yang menjadi daerah istimewa yaitu NAD, DIY, PAPUA, & PAPUA BARAT. Sedangkan MISS INDONESIA hanya memasukan 1 wakil dari 1 daerah. Inilah sportifitas yang sesungguhnya dari sebuah kompetisi. Bukan seperti PUTERI INDONESIA yang memberikan kespesialan pada DKI.. bagaimana INDONESIA BISA BERUBAH kalau TIDAK ADA SPORTIFITAS dalam sebuah kompetisi. Atau apakah JAKARTA malu kalau wakil mereka tidak bisa mendapatkan mahkota untuk disematkan di rambut hitamnya.. (bukan bermaksud merendahkan Jakarta Loh.. peace,)

(minta maaf kalu terlalu memojokkan)

2 comments:

  1. Saya sependapat dengan anda. Jika yang menjadi tolok ukur adalah kualitas, saya yakin di daerah lain pun ada potensi yang tidak kalah mengkilap. Buktinya yang menjadi pemenang tidak melulu dari Jakarta. Artinya bukankah kekuatan setara? Sepertinya fakta ini hanya cerminan anarkisme kedaerahan.

    ReplyDelete
  2. Saya setuuju jg, seharusnya tidak ada dki jakarta 1 2 3 dst
    Menurut yg saya baca di http://m.okezone.com/read/2010/09/29/29/377210 , katanya krn jakarta adalah tempat berkumpulnya remaja berprestasi , ga msuk akal sama sekali ..

    ReplyDelete

Silahkan Berkomentar.
Mari kita bertukar Link.
Kunjungi http://5setia.blogspot.com/2007/07/temen-kuw.html untuk LINK EXCHANGE