"DUCK IN THE LAND, DUCK IN THE WATER" , apa urusannya hidup kita dengan seekor bintang yang lebih sering bermain di lumpur sawah?. Tanpa kita sadari BEBEK adalah hewan yang paling bahagia. BEBEK dapat berlari di daratan dengan lincahnya dan juga dapat bersenda gurau di atas permukaan air. Namun meski ia mampu bercengkrama dengan bebasnya di atas tanah, hanya di atas airlah dia dapat bebas seperti elang di udara. Layaknya "DUCK IN THE LAND" begitulah kehidupan manusia, yang berkerja keras, berkorban, penuh semangat dalam setiap perjuangannya. Namun tidak sanggup melawan semua yang seharusnya mereka lawan seperti saat BEBEK yang sedang digiring pemiliknya menuju ke kandang. Dan semua pekerjaan keras yang disertai dengan penderitaan terus dilakukan selama bertahun - tahun.
***
Kenapa mereka seakan tidak pernah berusaha untuk memberontak dari keadaan status quo, guna mencapai keadaan mereka yang lebih berbahagia seperti layaknya "DUCK IN THE WATER", sebab merka belum tahu jalan kearah sana. Padahal Tuhan telah memberikan komposisi yang sama antara kebahagiaan dan penderitaan dan semua itu manusialah yang memegang kendalinya. Kitalah yang mengambil pilihan dari semua opsi yang diberikan Tuhan. Seperti analogi "DUCK IN THE WATER" yang dapat berenang dengan riangnya dan bebas tanpa ada masalah di atas air begitulah seharusnya manusia dapat melihat dengan jeli dimana tempat yang sesuai untuk menemukan kesuksesan. “Kesuksesan terjadi pada saat kekuatan menemukan tempatnya yang sesuai..” bukan disembarang tempat tanpa melihat sesuai atau tidakkah dengan kemampuan yang kita miliki, namun ini lebih kepada sebuah talenta yang membawa kita kekesuksesan. Lihatlah BEBEK yang melaju dengan tenang di atas permukaan air. Mereka tahu dimana mereka dapat menemukan kedamaian dan kebahagian setelah seharian bekerja dan memberikan hasil untuk majikkannya.***
Tidak hanya mencari tempat yang sesuai dengan diri kita kita juga dapat mencontoh BEBEK
dari cara dia berenang di sebuah telaga. Dengan begitu marilah kita bekerja layaknya
BEBEK berenang melaju dengan tenang dan cantiknya, tanpa membuat permukaan air menjadi berkecipak dan berisik. BEBEK pun tak perlu membuat sekujur tubuhnya basah kuyup atau merusakkan bulu-bulunya. Namun tentu kita tahu setiap kali BEBEK berenang di sebuah telaga ia selalu menambah keindahan pemandangan di sana. Tapi tahukah kita kalau saat BEBEK melukiskan keindahan alam sebenarnya di bawah permukaan air sepasang kaki sedang bekerja keras tanpa ingin dilihat penikmatnya. Mengapa kita tidak mencontoh "DUCK IN THE WATER", mengapa harus menjadi "DUCK IN THE LAND" yang bekerja keras tapi selalu diakhiri dengan kepamrihan.
dari cara dia berenang di sebuah telaga. Dengan begitu marilah kita bekerja layaknya
BEBEK berenang melaju dengan tenang dan cantiknya, tanpa membuat permukaan air menjadi berkecipak dan berisik. BEBEK pun tak perlu membuat sekujur tubuhnya basah kuyup atau merusakkan bulu-bulunya. Namun tentu kita tahu setiap kali BEBEK berenang di sebuah telaga ia selalu menambah keindahan pemandangan di sana. Tapi tahukah kita kalau saat BEBEK melukiskan keindahan alam sebenarnya di bawah permukaan air sepasang kaki sedang bekerja keras tanpa ingin dilihat penikmatnya. Mengapa kita tidak mencontoh "DUCK IN THE WATER", mengapa harus menjadi "DUCK IN THE LAND" yang bekerja keras tapi selalu diakhiri dengan kepamrihan.
***
Walau begitu kita memang tak perlu menyembunyikan luruhan keringat dan tarikan nafas panjang kelelahan, namun kita dapat mengubahnya sebagai sebuah kesukacitaan. Caranya hanya dengan suara kita, kita harus meminta seperti BEBEK meminta makan dikala siang, namun kita tidak perlu menjadi BEBEK yang harus menurut pada majikan jika saat digiring, perlu perlawanan untuk perubahan yang lebih baik. Semua kebahagiaan dikala bekerja keras hanya tercapai bila kita meletakkan sumbangsih kerja kita dalam bingkai indah tentang peraihan hidup. Karena kerja adalah bagian dari hidup, maka jangan biarkan kerja jadi noda tinta dalam lukisan tentang kehidupan kita.
met malam dulu ah....hehehehe,aku jadi yang pertamax nih dicini....
ReplyDeletewah it's artikel bagus.....tapi anehnya kalo......bebek belum dikasihmakan aja rame, kayak bangsa kita sekarang tul gak.....ramesana-rame sini
iya, kalo bebek berenang tenang bgt ya.. nice post neh
ReplyDeletewah bangsa kita kalah dengan bebek, masa bebek aja mau antri masa org2 indonesia kalo disuruh antri malah main serobot aja. ngeselin dah...
ReplyDeleteKerja itu ibadah. Saya jadi inget kunjungan saya ke India beberapa tahun lalu. Saya sempat heran waktu naik air india, pramugara en pramugarinya udah banyak yang udzur. Saya tanyakan itu pada seorang kawan. Dia bilang kl di India (yang tidak terlepas dari pemahaman Hindu tentunya), kerja itu ibadah. Ga peduli setua apa dia. Orang yang masih kuat namun ga kerja, itungannya dosa. Itulah yang menyebabkan Air India ga bisa semena2 memensiunkan pramugara/rinya yang udah udzur itu. Jadi menurut penjelasan teman saya tadi itu, di India, semua orang hrs kerja. ga peduli lo dapet uang or ga, tp hrs kerja krn itu ibadah.
ReplyDeleteGembel sekalipun kata dia, juga kerja. Walo dia tidurnya di taman kota misalnya, dia juga kerja walo hanya sekedar membersihkan taman, ga peduli ada yg kasih duit or not.
Well, apakah kita menanggap kerja itu sebagai ibadah?
pin..eh aan... bunda juga suka bebek dari kecil...(lagu potong bebek angsa adalah lagu pertama bunda ha.ha.)
ReplyDeletewew keren gw ga kepikiran tuh ada teori bebek
ReplyDeletekreatif lw pin
walaupun kadang cerewet, tapi bebek selalu ngasih protenin (telur) bwt sesama makhlik hidup (manusia). bukan cuma talk only no action, seperti politisi yg berkampanye. he2..
ReplyDeletewah kalo gw mah sukanya bebek goreng ato bebek panggang :D
ReplyDeletejangan ter lalu baik kepada setiap orang. memang sih sebagai umat manusia yang berbeda" kita harus saling tolong menolong. tapi kalo kita menolong orang yang mempunyai tujuan jahat. gimana donk? kan kita juga yang repot.
ReplyDeletejangan ter lalu baik kepada setiap orang. memang sih sebagai umat manusia yang berbeda" kita harus saling tolong menolong. tapi kalo kita menolong orang yang mempunyai tujuan jahat. gimana donk? kan kita juga yang repot.
ReplyDeletehi..hi penggambaran yang pas buta bangsa kita
ReplyDeletebebek wah gue cinta dagingnya tuch, lumayan bisa panggang, mak nyus,he3x :)
ReplyDeleteseandainya kita dah tau jalan yang akan kita tuju pasti lebih enak kali y om.
ReplyDeleteI Love Gober Bebek
ReplyDeleteTajiiiirrrr
:p
se tenang itukah sang bebek??
ReplyDeletepotong bebek angsa,angsa di kuali.
ReplyDeletenona minta dansa,dansa 4 x.serong kekiri sertong kekanan,tralalla..la...*lho?kok malah nyanyi sih?*hi..hi...
bahkan kita bisa belajar banyak juga ya dari filosofi bebek, hehehe...
ReplyDeletekeren emang bebek... supra 125 hihi..
yUp santai serius sukses...
ReplyDeletenice post pin..
1 lagi bebek manutan,di sembelih ga' jerit2,,,pasrah heheee,,,,
klo cumi-cumi yang dalem aer? tenang kagak ye wekekeke.. [gak nyambung dah] baru nyadar nih, ternyata bebek itu hebat.
ReplyDelete