Di perujungan jalan harapan aku baru menyadari kalau aku sudah tidak layak lagi menjalaninya. Sebuah kekalahan yang aku harapkan, tapi bukan sebuah harapan dari semua orang disekitarku.
Doa begitu banyak mereka kirimkan kepada Dia untuk kesuksesan ku. Tapi tidak begitu dengan aku, yang terus berharap agar menerima kegagalan itu.
Bodoh!!!,, mungkin itu yang akan kalian, dan mereka katakan kepadaku,,
oke aku terima itu, karena memang aku bodoh,,,tapi menjalaninya bukanlah harapanku,, kalian mau bilang apa,,
Saat - saat aku mengetahui kalau jalanku tertutup oleh bebatuan yang tidak bisa dipindahkan lagi aku tidak menyalahkan siapa - siapa termasuk Dia penentu jalan kehidupan,,
Tapi aku merasa lain,, merasa suatu perasaan yang baru ku rasakan,, ketegaran kupaksakan saat itu,,, sangat terasa kalau aku memaksakannya,,
Entah apa yang terjadi saat aku memberitahu wanita yang menjadi malaikatku dirumah,, getir penyesalan dan rasa bersalah muncul dan menghantui aku,, seolah - olah dia yang menguasai perassan ku..
Tapi rasa itu kembali saat malaikat suci ku itu membesarkan hati ku,, padahal aklu tahu ssebenarnya dia sedih atas kekalahan iblis kecilnya ini...
Pedih aku rasakan,, tetapi tetap kutanamkan kata ini bukan saatnya pada diriku,, agar aku tahu kalau masih ada cabang jalan di samping jalan yang tertutup batu itu,,
Tapi tetap saya aku tidak terima,,, aneh!!!,, aku yang mengharapkan kekalahan ini menjadi tidak terima dengan harapanku yang menjadi nyata itu...
Sempat terbesit untuk menyalahkan Dia,, tapi berusaha segera aku hilangkan dari benakku,,,
Namun itu tidak lama,, rasa menyalahkan itu mulai merong-rong sel - sel tubuhku,,
dengan seketika pun aku menyalahkan Dia..
Kenapa Aku kalah padahal mama sudah banyak berkorban demi aku..
Tanpa ada jawaban dari diri-Nya, Dia menuntun aku untuk mencicipi rasa menjadi pejuang kesehatan...
yagh.. tempat dimana aq mengakhiri pencarian ilmuku,,
Kembali aku merasa bimbang,, ini merupakan pilihanku sehingga membuat aku berharap kalah,, tapi aku tidak merasakan jiwaku didalamnya,, semua kegiatannya aku ikuti,, samapai tiba waktunya aku menjadi seorang pemimpin disana,,
Namun penuh kebohongan disana,, aku menjadi orang munafik,,
Aku berani berpendapat disana seolah - olah memang mempunyai ambisi menjadi seorang pejuang kesehatan,, semua itu palsu..
Entah apa yang terjadi padaku,,
Kini berubah menjadi penyesalan mengapa aku Berharap semua itu..
Keanehan kembali terjadi pada diriku,, aku menerima kegagalan ini saat sharing bersama teman seperjuangan ku yang sama dengan ku terjatuh dalam kekalahan..
Tapi kembali saat ini aku merasa kalau Tuhan tidak adil,, Kenapa aku bisa kalah sedangkan ada orang dibawahku bisa melanjutkan perjalanannya yang saya katakan sebagai perjalanan kesuksesan..
Dan asal kalian tau kalau hal ini bukan terjadi sekali saja tapi hal ini sudah terjadi 5 kali dalam kehidupan saya,,
saya sharing, menerima keadaan, melihat hal yang berhubungan dengan itu saya kembali tidak terima,, begitu terus sampai sekarang..
Aku pun kembali mengalami pertikaian dengan batin sendiri.
Merasa kalau memang Dia tidak berpihak denganku karena segala dosaku yang mungkin tidak akan pernah terlunasi oleh segala pertobatan...
Aku mulai bertanya - tanya adakah salah dengan diriku dari segi pisikologiku,,
Sku tahu hal ini adalah suatu perbuatan yang sebenarya tidak perlu aku lakukan, pikirkan, dan teruskan dalam kehidupanku..
Tapi sulit, sulit kurasa untuk melepaskan kekalahan yang kuinginkan yang ternyata tidak kuharapkan..
Segala hala sudah kucoba untuk melupakannya.
Yang ku tahu hanyalah aku adalah seseorang yang bodoh, yang sama sekali tidak pernah mampu berpikir panjang, yang sama sekali tidak bisa mengambil hikmah dari apa yang terjadi, dan kini aku menjadi orang yang munafik..
Hanya itu yang ku tahu tanpa dapat merubah semua pemikiranku..
Menjadi orang yang munafik yang mempunyai pemikiran yang sesungguhnya hanyalah kamuflase,, dan aku membenci itu..
Terserah kalian mau mengatakan aku apa?? tapi ini lah aku,, makhluk paling bodoh yang munafik tanpa memikirkan semua orang yang sudah menopang aku.
Doa begitu banyak mereka kirimkan kepada Dia untuk kesuksesan ku. Tapi tidak begitu dengan aku, yang terus berharap agar menerima kegagalan itu.
Bodoh!!!,, mungkin itu yang akan kalian, dan mereka katakan kepadaku,,
oke aku terima itu, karena memang aku bodoh,,,tapi menjalaninya bukanlah harapanku,, kalian mau bilang apa,,
Saat - saat aku mengetahui kalau jalanku tertutup oleh bebatuan yang tidak bisa dipindahkan lagi aku tidak menyalahkan siapa - siapa termasuk Dia penentu jalan kehidupan,,
Tapi aku merasa lain,, merasa suatu perasaan yang baru ku rasakan,, ketegaran kupaksakan saat itu,,, sangat terasa kalau aku memaksakannya,,
Entah apa yang terjadi saat aku memberitahu wanita yang menjadi malaikatku dirumah,, getir penyesalan dan rasa bersalah muncul dan menghantui aku,, seolah - olah dia yang menguasai perassan ku..
****
Ketegaran kembali aku paksakan agar jangan sampai getir itu menjadi getar saat aku berbicara..Tapi rasa itu kembali saat malaikat suci ku itu membesarkan hati ku,, padahal aklu tahu ssebenarnya dia sedih atas kekalahan iblis kecilnya ini...
Pedih aku rasakan,, tetapi tetap kutanamkan kata ini bukan saatnya pada diriku,, agar aku tahu kalau masih ada cabang jalan di samping jalan yang tertutup batu itu,,
Tapi tetap saya aku tidak terima,,, aneh!!!,, aku yang mengharapkan kekalahan ini menjadi tidak terima dengan harapanku yang menjadi nyata itu...
Sempat terbesit untuk menyalahkan Dia,, tapi berusaha segera aku hilangkan dari benakku,,,
Namun itu tidak lama,, rasa menyalahkan itu mulai merong-rong sel - sel tubuhku,,
dengan seketika pun aku menyalahkan Dia..
Kenapa Aku kalah padahal mama sudah banyak berkorban demi aku..
Tanpa ada jawaban dari diri-Nya, Dia menuntun aku untuk mencicipi rasa menjadi pejuang kesehatan...
yagh.. tempat dimana aq mengakhiri pencarian ilmuku,,
Kembali aku merasa bimbang,, ini merupakan pilihanku sehingga membuat aku berharap kalah,, tapi aku tidak merasakan jiwaku didalamnya,, semua kegiatannya aku ikuti,, samapai tiba waktunya aku menjadi seorang pemimpin disana,,
Namun penuh kebohongan disana,, aku menjadi orang munafik,,
Aku berani berpendapat disana seolah - olah memang mempunyai ambisi menjadi seorang pejuang kesehatan,, semua itu palsu..
Entah apa yang terjadi padaku,,
****
Berharap menjadi pejuang kesehatan hingga memiliki harapan agar gagal dibidang lain,,Kini berubah menjadi penyesalan mengapa aku Berharap semua itu..
Keanehan kembali terjadi pada diriku,, aku menerima kegagalan ini saat sharing bersama teman seperjuangan ku yang sama dengan ku terjatuh dalam kekalahan..
Tapi kembali saat ini aku merasa kalau Tuhan tidak adil,, Kenapa aku bisa kalah sedangkan ada orang dibawahku bisa melanjutkan perjalanannya yang saya katakan sebagai perjalanan kesuksesan..
Dan asal kalian tau kalau hal ini bukan terjadi sekali saja tapi hal ini sudah terjadi 5 kali dalam kehidupan saya,,
saya sharing, menerima keadaan, melihat hal yang berhubungan dengan itu saya kembali tidak terima,, begitu terus sampai sekarang..
Aku pun kembali mengalami pertikaian dengan batin sendiri.
Merasa kalau memang Dia tidak berpihak denganku karena segala dosaku yang mungkin tidak akan pernah terlunasi oleh segala pertobatan...
Aku mulai bertanya - tanya adakah salah dengan diriku dari segi pisikologiku,,
Sku tahu hal ini adalah suatu perbuatan yang sebenarya tidak perlu aku lakukan, pikirkan, dan teruskan dalam kehidupanku..
Tapi sulit, sulit kurasa untuk melepaskan kekalahan yang kuinginkan yang ternyata tidak kuharapkan..
Segala hala sudah kucoba untuk melupakannya.
****
Tapi entah sampai kapan dan entah bagaimana caranya ia akan menghilang dari benakku...Yang ku tahu hanyalah aku adalah seseorang yang bodoh, yang sama sekali tidak pernah mampu berpikir panjang, yang sama sekali tidak bisa mengambil hikmah dari apa yang terjadi, dan kini aku menjadi orang yang munafik..
Hanya itu yang ku tahu tanpa dapat merubah semua pemikiranku..
Menjadi orang yang munafik yang mempunyai pemikiran yang sesungguhnya hanyalah kamuflase,, dan aku membenci itu..
Terserah kalian mau mengatakan aku apa?? tapi ini lah aku,, makhluk paling bodoh yang munafik tanpa memikirkan semua orang yang sudah menopang aku.
Jangan menagis fren, jadi ikutan menangis nih
ReplyDeleteku rasa itu haL manusiawi yg hampir dirasakan semua insan ^_^ cemangttt paling kuat terdapat dari diri sendiri bukan org lain
ReplyDeleteyuk cemangttt...
gpp rasa nyeseL N merasa diri bodoh,untuk kita sujud kepada_Nya N meminta bimbingan_Nya,namun jangan teyusz terlarut masih bnyk aL yg menanti km pasti isa..ku yakin itu ^_^
kita boleh gagal, kita boleh jatuh, kita boleh menangis dan menyesal, kita boleh saja tak tahu apa lagi yang harus dilakukan tapi...kita TAK BOLEH MENYERAH. Jangan terlalu dipikirkan, saya juga punya begitu banyak kegagalan dalam tiap rencana yang disusun.Memang berat untuk menerimanya tapi, saya janji, saat saya berhasil,saya akan mengingat hari-hari ini.SEMANGAT!!
ReplyDeletewah, saya setuju ama ivana nih.. kata2nya bagus bgt
ReplyDeletedont give up
ReplyDeletetake ur time
ReplyDeletepengalaman buat kita adalah cambuk untuk menatap lebih baik dimasa depan..tetap semangat
ReplyDeleteWaduh jangan patah arang begitu dik (sory paggil dik katanya masih skul, gua dah keluar SMK seh hehehe...). Memang gua juga sering banget berencana tapi gagal mulu, buktinya sampai sekarang gua selalu punya rencana buat dapetin duit dari internet tapi belom dapet apa2, tapi alhamdulilah gua selalu tetap semangat karena selalu ada saja ide rencana meskipun kadang2 gua marah2 sendiri, karena gagal mulu hehehe...
ReplyDeletesemangat yuk semangat. hal wajar gagal dan gagal, tapi bukan berarti patah arang
ReplyDelete@aLL: thx alott ya dah nguati aku,,
ReplyDeletetapi susah buat ku kuat, hehehehehehe,,
jangan nyerah pin
khusus @invana : thx banget ,, saya orang yang gampang lupa saat indah tapi sulit lupa saat susah/kegagalan,, itu yg bikin saya drop,,
bodoh kan saya
pinnnnnn...enggak ada orang pinter yang enggak bodoh dulunya.... semua orang pasti pernah bodoh...jadi...terus semangat yaaaaaa
ReplyDeletehuuuuu huuuuu huuuuu, sedih deh...bacanya......aku ikut terisajk-isak...huuuuu huuuuu huuuu, dah jangan nangis dong, ntar puasanya batal mba
ReplyDeleteinget pesen guru gw, kalo kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda, hwehehehehe, ntah waktu itu guru gw boonk ato nggak :D
ReplyDeleteAduh jadi ikut sedih, karena kisahnya hampir sama saya. Mungkin beda kasus, tapi intinya tetep sama. Sabar neng... bangun dan menataplah terus kedepan, karena kita hidup untuk masa depan, bukan untuk masa lalu, jadi tidak perlu kita menangisi kegagalan masa lalu itu dengan terus menerus.
ReplyDeletesantai aja bro......jalani hidup apa adanya aja ok.... ;-)
ReplyDeleteCoba komentar lagi neh...
ReplyDeleteJangan putus semangat ya, kegagalan harus dijadikan cambuk untuk keberhasilan. Ayo tetap semangat!!!
ayooo semangat walopun banyak permasalah, berserah diri dan berdoa kepada Allah SWT :)
ReplyDeleteayoo..jangan nyerah..semangat..semangat
ReplyDeleteqpiiiiiiiiin jangan pernah menyerah,,,ayo!kamu bisa!
ReplyDeleteLho lho lho...kok desperado gitu...ada apa nih?
ReplyDeleteSemangat ya Pin..
ReplyDeletebener kata temen2 semua, gagal adalah hal yang wajar dan jangan terlalu disesali. tetap berjuang untuk yang terbaik aja. lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan saat ini. sementara, masa depan adalah urusan Nya.
Ayo semangat yuk.. !!